Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email

Selasa, 03 Maret 2020

WHO Sebut Penanganan Covid-19 Semakin Terhambat dengan Kelangkaan Masker

AddMimin
Image result for WHO Covid-19
Sumber: Google.com

Kelangkaan Masker dan peningkatan harga pada sejumlah alat pelindung diri tenaga medis kini disinggung langsung oleh Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia WHO.

Seperti yang dilansir dari laman Akurat, kelangkaan Masker dan peningkatan harga pada sejumlah alat pelindung diri tenaga medis sangat berdampak pada penanganan virus Corona Covid-19.

"Kami tidak dapat menghentikan Covid-19 tanpa melindungi petugas kesehatan kami," tegas Tedros.

Dijelaskannya bahwa petugas kesehatan adalah prioritas utama yang harus dilindungi oleh semua negara dalam menghadapi virus ini. Dengan adanya permintaan, penimbunan dan penyalahgunaan APD itu maka terhambat pula penanganan Covid-19 secara global.

"Kekurangan ini membuat dokter, perawat dan petugas kesehatan garis depan lainnya tidak siap untuk merawat pasien Covid-19, karena terbatasnya akses ke persediaan seperti sarung tangan, masker medis, respirator, kacamata, pelindung wajah, baju isolasi, dan celemek," kata dia.

Dia menyebut bahwa harga masker bedah meningkat enam kali lipat, respirator N95 meningkat tiga kali lipat, dan baju isolasi atau operasi meningkat dua kali lipat. Namun sekarang ini sedang terjadi manipulasi harga di pasaran secara luas, dan tidak jarang stok tersebut dijual pada penawar tertinggi.

Walau begitu, WHO saat ini telah mengirim hampir setengah juta perlengkapan APD ke 27 negara, namun persediaannya semakin menipis. WHO memperkirakan bahwa setiap bulan sebanyak 89 juta masker medis yang diperlukan untuk penanganan Covid-19, 76 juta sarung tangan pemeriksaan, dan 1,6 juta kacamata pelingdung diri.

Secara global, WHO memperkirakan butuh peningkatan pasokan alat pelindung diri sebesar 40 persen.

Tedros mengatakan bahwa WHO memiliki pedoman untuk merasionalkan penggunaan APD di fasilitas kesehatan dan mengelola rantai pasokan secara efektif. Yaitu bekerja sama dengan pemerintah, produsen, dan Jaringan Rantai Pasokan Pandemi untuk meningkatkan produksi dan mengamankan pasokan untuk negara-negara yang terkena dampak kritis dan berisiko.

WHO meminta kepada para produsen dan tiap negara untuk meningkatkan produksi guna menjamin pasokan.

"Ini termasuk pelonggaran pembatasan ekspor dan distribusi peralatan pelindung pribadi dan persediaan medis lainnya," kata Tedros.

Sumber: Akurat.co

AddMimin / Author & Editor

Haiiii.. Yuk dibaca artikelnya

0 komentar:

Posting Komentar

Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Templateism | Distributed By Gooyaabi Templates