Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email

Senin, 10 September 2018

eSports, Olahraga Yang Kini Mendunia

AddMimin
Image

Electronic Sports atau yang kita kenal dengan eSports kini semakin booming di berbagai negara, terutama Indonesia. Olahraga ini juga banyak peminatnya terutama dari kalangan anak muda. Bahkan eSports ini menjadi bagian dari Asian Games 2018 bulan Agustus lalu.

Olahraga ini tidak menggunakan kekuatan fisik atau kecepatan mencapai finish tetapi hanya sekedar bermain game. Sebenarnya saat ada tetris atau game lainnya yang saat itu mengusung visual 8 bit sebenarnya telah menjadi bagian cikal bakal eSports. Pijakan terciptanya dunia eSports yaitu dengan bermain game serta mencapai skor tertentu, diakhir permainan biasanya terdapat papan skor 5 atau skor tertinggi 10. 

Dengan adanya eSports ini, semua perangkat khusus gaming, seperti mouse, headphone, keyboard, layar desktop, laptop, PC, hingga kursinya dibanderol dengan harga yang cukup terbilang mahal.


Atlet eSports

Banyak atlet eSports yang ada di Jakarta, dan umumnya mereka telah tergabung dalam beberapa klub eSports populer seperti Rex Regum Qeon (RRQ), Boom ID, Evos Esports, Aerowolf dan lainnya. Biasanya dalam satu klub ada beberapa tim sesuai game yang dipertandingkan seperti Dota2, CS:Go, AOV, dan Mobile Legends yang biasanya terdiri dari 5-6 orang pemain. Semuanya itu dipayungi oleh lembaga federasi eSports resmi yaitu Indonesia eSports Association (leSPA). Mereka juga punya tempat untuk berkumpul atau biasanya disebut basecamp yang umumnya sebuah rumah dengan fasilitas lengkap.

Nilai Positif dari eSports

Para atlet eSport profesional biasanya latihan dengan rata-rata enam hingga delapan jam sehari. Dengan mengatur pola pikir, sportivitas dan kerja sama para atlet yang biasanya dituntut. Bahkan dengan mengatur mental juga merupakan hal penting bagi atlet eSports saat menghadapai lawan. Banyak orang yang masih menilai bahwa eSports itu sama dnegan kecanduan game, padahal keduanya sangat berbeda jika dilihat ciri-cirinya.

Anna Surti Ariani, pakar psikolog anak dan keluarga mengatakan perbedaan eSports dan internet gaming disorder atau kecanduan bermain game, 
1. Di dunia eSports itu menggunakan nilai kedisiplinan dalam bermain, apalagi di jam latihan menjelang pertandingan itu sangat penting. Untuk Si Pencandu game, mereka biasanya bermain tergantung mood.
2. Kemudian, eSports memiliki target yang sangat jelas yaitu untuk menang dan mendapatkan hadiah, sementara pecandu game hanya 'yang penting main'
3. Di dalam eSports, seseorang mengejar prestasi atau bahkan karier, sementara pecandu game bermain hanya untuk membunuh kebosanan yang lama-lama menjadi berlebihan.
4. Terakhir, eSports menjadikan seseorang lebih produktif dalam menghasikan uang, walau ada beberapa game yang megeluarkan uang untuk membeli senjata atau item lainnya. Namun dengan tujuan yang jelas, sementara pecandu game membeli item tertentu dalam sebuah permainan hanya untuk memuaskan keinginan.

Dapat disimpulkan bahwa sebenarnya eSports justru memberikan nilai yang setara dnegan olahraga umumnya. Menurut laporan media CGI Magazine (2017), terdapat beberapa manfaat yang terdapat dalam eSports. Seperti kemampuan mengambil keputusan strategis, visual spasial, kemampuan efisiensi pergantian tugas atau peran, kemampuan koordinasi mata dan tangan, pengenalan pola, serta kemampuan perencanaan dan pelaksaan.

Kelebihan eSports di Asian Games 2018

Untuk pertama kalinya, Asian Games 2018 mengusung eSports dalam salaah satu cabor walau masih berstatus demonstrasi. Yang berarti perolehan mendali eSports tidak digabungkan dengan total perolehan medali cabor resmi. Menjadi salah satu cabor dalam asian games 2018 bukanlah hal yang mudah bagi eSports, Menurut ketua Asian Electronic Sports Federation (AESF) kenneth Fok, ia sudah bernegosiasi dengan National Olympic Commite dan penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) dengan waktu sekitar 4 tahun untuk menjadikan eSports ke dalam salah satu cabor pada ajang salah olahraga terbesar di Asian Games.

Dan akhirnya permintaan AESF tersebut dikabulkan oleh ketiga lembaga tersebut. Dengan mempertandingkan enam video game pada 26 Agustus hingga 1 September 2018 di Britama Arena Mahaka Square, Jakarta. Dengan Game Antara lain, AOV (mobile), League of legends (PC), Clash Royale (mobile), Hearthstone (PC), Starcraft II (PC), dan PES 2018 (konsol). Dan kemarin Indonesia telah meraih medali emas lewat game Clash Royale oleh Ridel Yesaya Sumarandak (BenZel) dan medali perak lewat game Hearthstone oleh Hendry Handisurya (Jothtree). 

Walau eSports hanya menjadi cabor percobaan dalam Asian Games 2018 tetapi telah menjadi bukti suksesnya keberadan dan eksistensinya di Indonesia. Dan akan ada waktunya eSports Indonesia mencapai kejayaanya dengan prestasi dari para atlenya. Dan tinggal menunggu waktu saja.\


Sumber : akurat.co


AddMimin / Author & Editor

Haiiii.. Yuk dibaca artikelnya

0 komentar:

Posting Komentar

Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Templateism | Distributed By Gooyaabi Templates